10.6.11

Customer Service Must Have It

Menjadi Customer Service (CS) sebuah perusahaan / lembaga / organisasi apapun, tidaklah mudah. Ada beberapa kriteria khusus yang harus dimiliki oleh seseorang sehingga akhirnya dia bisa lolos dan menjadi seorang CS. Kriteria tersebut sebenarnya bisa dimiliki oleh semua orang, karena kriteria yang dimaksud dapat dibangun atau dilatih. Barusan aku dikecewakan oleh seorang CS karena pelayanannya yang kurang memuaskan. Bukan dari segi solusi yang diberikan untuk permasalahanku, tapi dari cara dia memberikan pelayanan. Aku mengeluhkan blog ini, yang bermasalah di salah satu posting. Kebetulan penyedia web ini memang melayani keluhan secara online, chating lewat YM. Nah, siang ini aku coba menghubungi CS, karena aku udah gak sanggup menyelesaikan masalah itu. Si CS ini menyapaku dengan “bapak”...

9.6.11

#7

Aku tak pernah tahu apa yang ada dalam benaknya, apa yang dia pikirkan tentangku. Dia hanya selalu berdiri di sana, bersandar pada salah satu tiang besi penyangga atap berlapis jerami. Yang kuingat bukanlah tubuhnya yang tinggi tegap, bukan juga kulitnya yang sawo matang, atau rambut ikal yang sedikit melewati telinga. Satu-satunya yang membuatku selalu ingat adalah matanya. Mata bersorot tajam yang selalu terfokus padaku saat jemariku memainkan piano dan bibirku melantun bait-bait lagu. Aku tak pernah tahu siapa namanya, dari mana dia berasal. Aku tak pernah menemukan kesempatan untuk bertanya. Dia selalu pergi beberapa saat sebelum laguku tuntas. Sore itu, dia ada di sana, sama seperti yang sudah-sudah. Cahaya jingga menembus kacamatanya, menyinari mata yang tak berkurang ketajamannya...

8.6.11

Cinta = Pasir

Masih belum jam 6 ketika sebuah sms dari nomor tak dikenal masuk ke ponselku. Dan sederet nama yang dia sebutkan untuk memperkenalkan diri rasanya memang lebih ampuh menghilangkan kantuk daripada secangkir kopi. Eits! Tapi kita tidak akan membahas nama siapa yang tertera di sana, it’s not a big deal! Yang akan kita bahas adalah isi smsnya. Hehehe... Setelah bersms ria beberapa kali akhirnya ketahuan kalo yang sms itu adalah tunangannya orang yang namanya disebut tadi. Jadi awalnya mbak ini sms pake nama tunangannya untuk menyelidiki siapa aku, yang notabene nomorku ini pernah dipake seorang temen ngirim sms yang ternyata salah kirim. Salah kirimnya ke nomor tunangannya mbak itu. Dia sok kenal banget di sms, seolah dia yang berperan sebagai tunangannya itu kenal banget sama aku. Ketika sudah...

Malam..

Malam, Janganlah cepat berlalu. Aku ingin bersamamu lebih lama, merasai hening ini. Menghayati sepi dengan kekosongan hati. Menerjemahkan segala rasa dalam untaian kata. Tak sambung-menyambung, tak juga putus-putus. Malam, Tahukah kau? Jika bisa memilih, aku tak inginkan rasa ini ada. Namun, terkadang hati bisa berbuat sesuatu di luar batas kemampuan nalar. Kadang mereka tak sejalan, bahkan bertentangan. Malam, Mengertikah kau, kenapa rasa ini harus ada? Kenapa aku harus menahan sesak karenanya? Kenapa aku harus merasakannya? Aku ingin dia pergi dan tak pernah kembali. Aku ingin dia hilang dan tak berbekas. Aku benar tak menginginkannya ada. Aku benar ingin dia lenyap. Malam, Biarkanlah aku menangis dalam dekap heningmu. Hanya engkau yang memahami, betapa aku tak berdaya melawan...

5.6.11

Galau #1

Entah sudah berapa puluh kali tombol ini kupencet dan mencari sebuah nama. Juna. Ingin sekali menyusulkan tombol hijau di pojok kanan atas hingga menampilkan kata dialing di layar. Atau melanjutkan option send text message pada nama itu. Tapi tak juga kulakukan. Ah, bukankah sangat mudah untuk bisa terhubung dengannya? Tidak, ini sama sekali tidak mudah. Mendengar suaranya meski hanya lewat telepon, berbalasan sms dengannya. Aku tahu itu bukan hal yang mudah. Karena dia seperti ekstasi, membuat candu. Sekali menelepon, sekali mengirim sms, setelah itu akan kecanduan. Tidak, aku tidak mungkin melakukannya, aku tak ingin kecanduan. Kuletakkan ponselku di atas meja. Persis seperti hari-hari sebelumnya sejak nomor itu kudapatkan dari Nani. Ah,...

3.6.11

August Rush - Tentang Keyakinan

Apakah harapan dan keyakinan itu sama? Mungkin mirip, serupa tapi tak sama. Atau mungkin perbedaannya hanya sebatas sehelai rambut. Yang kentara, harapan tanpa keyakinan seperti tak berarti, dan keyakinan tanpa adanya harapan hanya akan menjadi penyesak hati.August Rush. Film ini bertutur tentang sebuah keyakinan yang dimiliki oleh seorang anak pungut yang tinggal di panti asuhan Walden Country di New York. Anak laki-laki bernama Evan Taylor (<span style="text-decoration: underline;"><em><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Freddie_Highmore" target="_blank">Freddie Highmore</a></em></span>) ini sudah menjadi penghuni Walden Country sejak dilahirkan. Dia tak pernah mengenal ibu bapaknya, ataupun keluarganya yang lain.Evan memiliki sesuatu yang istimewa pada...

Pages 251234 »

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates