30.1.11

Masjid Al-Akbar Surabaya

Masjid Agung Al-Akbar Surabaya. Orang-orang Surabaya atau yang tinggal di Surabaya pasti kenal atau paling tidak pernah dengar nama tempat ini. Yap, Masjid Agung Al-Akbar atau biasa disebut MA adalah sebuah masjid besar di Surabaya, tepatnya di daerah Pagesangan, dekat dengan jalan tol Surabaya-Gempol. Masjid Al Akbar diresmikan pada tanggal 10 November 2000 oleh Presiden RI yang saat itu dijabat oleh Bapak Abdurrahman Wahid.

Di kota-kota umumnya, masjid agung atau masjid utama seperti ini biasanya terletak di sisi barat alun-alun, sesuai dengan tata kota yang baik dan indah. Namun, berhubung Surabaya tidak punya alun-alun seperti tata kota di kebanyakkan kota, maka masjid ini juga tidak terletak di sebelah barat alun-alun. :D

MA memang masjid yang besar, ornamen ukuran di dindingnya menyajikan nuansa mewah. Makanya, tak heran dan tak jarang masjid ini digunakan untuk pasangan yang menikah, entah sekedar untuk ijab qabul hingga resepsi pernikahan. Lagipula, masjid ini memang memiliki area yang sangat luas dan desain bangunan yang megah dan indah.

Berdiri diatas tanah seluas 11,2 hektar dengan luas bangunan 28.509 meter persegi, MA menjadi masjid terbesar kedua di Indonesia setelah Masjid Istiqlal di Jakarta. Kesan unik dari bangunan ini terletak pada desain kubah masjid yang unik seperti struktur daun dengan kombinasi warna hijau dan biru yang memberikan kesan sejuk dan segar.

Jika malam datang, masjid ini menjadi sangat ramai. Banyak pedagang kaki lima berjajar mengitari jalan seberang masjid. Ada jagung bakar, jus buah, somay, batagor, nasi goreng, kopi, dan berbagai jenis santapan ringan. Paling enak kalo ke sini bareng temen-temen, nongkrong dan ngobrol sepuasnya.

18.1.11

When January 18th Comes

Menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan. Iya, tumbuh menjadi tua tak tentu seiring dengan tumbuh dewasa. Bahkan, saat usia telah berpuluh tahun pun, kadang kala kita masih bertanya ‘seperti apa dewasa itu?’

Ah, memang benar kalau menjadi dewasa adalah sebuah pilihan, ketika kita memilih menempatkan ego di tempat yang seharusnya, ketika kita memilih mengendalikan emosi untuk menghindari masalah yang lebih pelik, ketika kita memilih bersikap ngotot demi mempertahankan prinsip. Karena tanpa kita sadari hidup hanya soal pilihan, dan bukan batas keharusan yang wajib kita tunaikan.

Berpuluh tahun sudah aku menjejak langkah, dan usia ini tak membuatku jadi manusia yang benar-benar dewasa. Aku hanya berusaha menjalani proses ini dengan keyakinanku, mengerahkan segala daya untuk mengusahakan yang terbaik. Tak sempurna memang, tapi paling tidak aku berusaha.

Ada begitu banyak mimpi yang harus diraih. Ada beribu harap yang menanti untuk diwujudkan. Aku berharap bisa selamanya berteriak lantang, memiliki semangat membara untuk menjadikan segalanya nyata. Bahkan aku berharap tak hanya aku yang mendengar teriakan lantangku, tak hanya aku yang merasakan semangat membara itu.

Namun, ketika setiap tahun aku kembali bertemu dengan angka 18 pada Januari, aku seperti tersentak dari lamunan demi menyadari bahwa waktuku tak lagi banyak. Bahwa ada begitu banyak mimpi dan harap yang belum terpenuhi. Bahwa roda hidup terus berputar dan waktu akan terus berjalan, tanpa peduli apa aku akan bisa mengimbangi kecepatannya atau aku akan tertinggal sangat jauh.

Bersyukurlah aku, betapa orang-orang terkasih selalu sudi meluangkan waktu sekedar berucap doa untukku, untuk keselamatanku, untuk mimpi dan harapanku, untuk kebaikkan hidupku (semoga Allah membalas dengan kasih sayang-Nya yang hebat. Amin ya Rabb..).

Dan aku terus berusaha melakukan yang terbaik, memilih untuk berupaya menjadi dewasa, memilih untuk selalu menjadi orang yang lebih bermanfaat untuk orang lain, memilih untuk menjadi manusia yang lebih baik setiap waktu.

 

<img class="aligncenter" src="http://farm6.static.flickr.com/5023/5634005968_56c7e5d70a_m.jpg" alt="" width="240" height="180" />

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates