19.4.11

Sumbangan atau Meminta-minta?

Pagi ini ada beberapa agenda <em>menclok-menclok</em>. Salah satunya ke ATM, mau ngecek honor cerpen sudah sampi apa belom. Nah, ini bukan curcol tentang honor tapi tentang seseorang yang nymperin aku waktu mau masuk ke ATM. Seorang bapak, usianya mungkin sekitar 35 tahun, pakai baju batik dan celana kain, tangannya memegang segebok amplop warna putih.  Waktu aku mau masuk ke ATM, dia menyodorkan salah satu amplop itu sambil tersenyum, aku balas seadanya. Selesai ngecek saldo ATM yang ternyata masih sama dengan sebelumnya, aku melirik amlpop itu. Di sisi depan amplop ditempeli stiker yang nyaris memenuhi sisi amplop, ada kop sebuah lembaga dan sederet tulisan yang menerangkan bahwa uang itu nantinya akan digunakan untuk membiayai anak yatim dan dhuafa. Dengan niatan amal,...

18.4.11

Bulan Sedang Purnama

Malam ini, bulan sedang purnama, sayangLihatlah terangnyaMemancar penuh rasaAda rindu, ada kasih, ada pelukAda kehangatan di terangnya yang sendu&nbsp;Lihatlah sepasang burung hantu di atas dahan tinggi ituMereka tak terlihat murung dan seram seperti malam-malam biasaApa mereka tengah memadu kasih?Hanyut dalam sinar lembut sang purnama?&nbsp;Tak ada yang tak suka dengan cahaya purnama malam iniKecuali mereka yang merasa kalah oleh terangnyaKecuali mereka yang tak punya kasihKecuali mereka yang tak pernah merinduKecuali mereka yang dingin tanpa peluk&nbsp;<img class="aligncenter" src="http://farm6.static.flickr.com/5269/5634006438_df81e3887a_m.jpg" alt="" width="240" height="162" /&...

11.4.11

Bait Pertama

Senja sore itu terlihat begitu indah di mataku. Rasanya sudah  lama sekali aku tak melihat senja seindah ini dan memang senja di kotaku  adalah senja terindah. Senja di kota kecilku ini seolah menyajikan  nuansa lain. Di sini, ketika senja orang-orang terlihat keluar dari  kantor dan pulang ke rumah. Ada binar bahagia di wajah lelah mereka.  Begitu juga petani-petani di sawah. Mereka berjalan meniti pematang  sawah untuk pulang ke rumah setelah seharian berjemur di terik matahari.&nbsp;Wajah-wajah  lelah mereka seolah terhapus oleh senja yang mempesona. Saat matahari  tak bersinar terik dan justru memberikan rasa damai dan tenang, membuat  perjalanan pulang mereka menjadi nyaman dan membuat mereka ingin segera  sampai di rumah untuk berjumpa...

Pages 251234 »

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates