Pagi ini ada beberapa agenda <em>menclok-menclok</em>. Salah satunya ke ATM, mau ngecek honor cerpen sudah sampi apa belom. Nah, ini bukan curcol tentang honor tapi tentang seseorang yang nymperin aku waktu mau masuk ke ATM.
Seorang bapak, usianya mungkin sekitar 35 tahun, pakai baju batik dan celana kain, tangannya memegang segebok amplop warna putih. Waktu aku mau masuk ke ATM, dia menyodorkan salah satu amplop itu sambil tersenyum, aku balas seadanya.
Selesai ngecek saldo ATM yang ternyata masih sama dengan sebelumnya, aku melirik amlpop itu. Di sisi depan amplop ditempeli stiker yang nyaris memenuhi sisi amplop, ada kop sebuah lembaga dan sederet tulisan yang menerangkan bahwa uang itu nantinya akan digunakan untuk membiayai anak yatim dan dhuafa.
Dengan niatan amal,...