Beberapa hari yang lalu, seorang teman mengirimkan SMS yang
sangat singkat. Sayangnya, waktu itu aku tidak bisa langsung membalas karena
aku baru membuka pesan itu keesokan harinya. Dan kuputuskan untuk tidak
menjawab SMS itu, karena rasa-rasanya aku perlu berpikir lebih lama untuk bisa
memberikan jawaban terbaik.
SMS singkat itu berisi pertanyaan “kamu bahagia?”
Pertanyaan itu mengingatkanku pada diskusi bersama seorang
teman yang lain. Ya, tentang bahagia. Apa itu bahagia? Dari mana asalnya
bahagia? Bagaimana seorang bisa bahagia?
Teman diskusiku ini bisa dibilang seorang yang open minded,
meski kadang dia seorang dengan jalan pemikiran yang agak aneh. Tapi, untuk
urusan bahagia ini, kami punya satu titik temu.
Diskusi yang...