Kubiarkan lelah ini menguar ke udara bersama uap seduhan
coklat panas di cangkir unguku. Mereka menyatu dan terbawa semilir angin yang
malas-malasan berhembus malam ini.
Kurelakan pikir ini mengembara bersama sejumput kenangan
yang melintasi benak. Terlalu banyak hal telah terlewati, terlalu banyak yang
luput untuk disyukuri.
Tubuh ini rebah, kedua lengan memeluk erat gumpalan berjahit
berbentuk kodok dengan mata besar. Ada nama yang tersebut dalam hati. Gaungnya
menghadirkan hangat yang seketika mengaliri tubuh bersama aliran darah.
0 komentar:
Posting Komentar