"I called this a miracle"
Ini adalah status yang
kutulis di BBM-ku hari itu. Hari saat sebuah cincin dipasang melingkar di jari
manis kami. Ya, dia memang seperti sebuah keajaiban, sebuah jawaban atas tanya
yang menahun mengendap di sudut hati.
Dulu,
kupikir aku tak mungkin akan menemukan jalan keluar dari “ruang” itu. Rasa yang
dulu ada seolah membekapku erat, aku seperti tak punya pilihan selain menerima
dan menggantungkan harapan kecil untuk sebuah perubahan. Hingga aku lelah
berharap dan hanya bisa menerima. Ya, aku seperti terjebak di ruang hampa udara
yang mungkin telah kuciptakan sendiri. Kala itu, aku seperti tak punya daya
untuk bisa keluar, semua jalan seolah tertutup rapat, tanpa celah.
Berdamai
dengan diri sendiri dan keadaan memanglah hal terbaik yang bisa kulakukan saat
itu....