4.9.12

The First Time We Met (Again)

Januari 2012..
Di suatu sore yang galau, sebuah sms mampir ke hp-ku. Dari Dini, seorang teman masa KKN yang paling dekat denganku.

Dini : “Nduk, arek2 mau ke malang lho tanggal 7 besok. Kamu ikut ndak?”

Aku : “Maauuu, tapi kalo kamu juga ikutan :D”

Dini : “Kalo kamu ikut, aku juga ikut. Ndak asik kalo ndak ada kamu”

Aku : *hadeeeeh* “Asiiiiiikk... Oke deh, aku ikut din”

Kulingkari tanggal 7 di kalender bulan Januari. Rasa-rasanya aku benar-benar sedang butuh liburan. Belakangan memang lagi galau tingkat dewa dan mengakibatkan terserang berbagai macam penyakit sekaligus penurunan berat badan yang cukup signifikan *ah, lebay*

Tapi memang serius, akhir tahun 2011 dan awal tahun 2012 kemarin kurasakan sebagai saat-saat terberat dalam hidupku yang udah hampir seperempat abad ini. Ya, waktu itu aku seperti ada di titik terendah dalam hidupku, terpenjara dalam ruang hampa udara yang kuciptakan sendiri. Bertahun-tahun mencari jalan keluar, sampe pasrah, dan sampe nemu daya lagi dan tau gimana harus keluar, tapi malah dibungkam sama keluarga.

Penasaran yaa masalahnya apa? :p

Yang jelas masalah cinta *eciyeeeeeeeeehh* tapi sepertinya bukan pada tempatnya kalo dibahas di sini. Lagian, it’s so yesterday. Aku sudah bisa berdamai dengannya, jadi hanya pelajaran yang kuambil dari situ, tentang bagimana seharusnya lelaki memperlakukan perempuan yang akan disayanginya, bahkan yang berniat dijadikannya istri dan tentang kuasa Allah membolak-balikkan hati manusia. Lain kali saja dibahas :p

And it’s the day. Tanggal 7 pagi itu aku sms Dini, karena setelah sms ajakan itu, dia hilang. Di sms balasannya, Dini bilang acara itu ditunda seminggu kemudian, tanggal 14, karena hari itu banyak temen-temen yang berhalangan ikut. Sudah feeling ndak enak aja neh, soalnya kalo udah begini ini biasanya banyak batalnya. Hahahaha...

Dan akhir pekan itu kulewatkan dengan menjadi patung hidup dengan topeng senyum karena harus memenuhi tuntutan peran sebagai pidana ruang hampa udara dan pergi ke probolinggo. Akhir minggu yang kurasa sangat berat dan berbuntut panjang karena minggu berikutnya aku lebih seperti pesakitan yang menunggu hukuman gantung. *lebay banget yak?*

Kabar yang bisa membuatku sedikit tersenyum itu datang di tengah minggu. David, seorang teman semasa KKN juga woro-woro tentang acara tanggal 14 itu. Dan aku mencatatkan namaku di deretan orang-orang yang sedang butuh liburan singkat akhir pekan itu. Tanggal 14 Januari itu, hari Sabtu, dijadwalkan berangkat sore.

Mendekati harinya, Jumat malam tepatnya *saat itu aku lagi nginep di rumah ratu galau alias priesta* aku mulai mikir, kira-kira siapa yang bisa kukorbankan buat memboncengiku dari Surabaya ke Malang? Karena ndak mungkin aku bawa sepeda motor sendiri, mengingat kondisi sepeda motor yang sama sekali tak tahan banting kalo dipakai jalan jauh, apalagi menanjak.

Akhirnya kuputuskan untuk ngirim bbm *kebetulan udah tukeran pin waktu itu* si David yang waktu itu jadi ketua rombongan. Dan dengan sukarela dia menawarkan diri untuk menjadi korbanku. Malam itu juga aku mulai membayangkan pegelnya badan ini kalo diboncengin pake vixion dari Surabaya ke Malang. Tapi tak apalah, demi otakku yang mungkin bakal gila kalo ndak diajak liburan.

Dan hari itu datang. Sore itu, lepas ashar, David nongol di depan pagar kostku. Teman-teman yang lain sepakat ketemu di KFC A.Yani jam 3.30 sore. Sesampainya di KFC, David pesen menu ringan sambil nunggu yang lain dateng. Dan ada sedikit pembicaraan yang bikin cegek.. :D

Aku : udah lama ya kita ndak ketemu, udah lama juga ndak keluar bareng temen-temen KKN

David : iyaa, udah dari lulus ya? Paling yang sering ketemu ya cuma beberapa

Aku : eh, ini nanti siapa aja yang ikut?

David : bang Roy sama Wiyung mau ikut katanya, tapi semalem bang Roy kena musibah, kakeknya meninggal. Jadi dia ke Tulungagung hari ini

Aku : dan otomatis mas Indra (Wiyung) juga ndak jadi ikut dong?

David : sepertinya begitu

Aku : trus siapa lagi yang bilang bisa ikut?

David : Topik sama Dini *mringis

Aku : jadi kita berempat aja neh? *melongo tiada tara

David : iyaa, yang penting bisa refreshing *mringis lagi

Aku : *hadeeeeeeeeeeeeeeeh*

menu menunggu :D


Dan perjalanan Surabaya – Malang pun ditempuh oleh dua motor vixion dengan masing – masing bawa dua penumpang. Serunya lagi, sore itu langit mendung tebal. Baru aja sejengkal masuk Sidoarjo, hujan deras mengguyur dan alhasil sepanjang perjalanan kita berhujan-hujan ria, tapi pake jas hujan koq. Hehehe...

To be continue...

2 komentar:

Priesta mengatakan...

cuma berdua pesenannya tiga, kecil lagi.padahal si kecil nya belum ada :p

nadian maulana mengatakan...

ada yg porsinya double ituuu...
xixixixixixi....

Posting Komentar

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates