Buat kaum muda seperti kita, yang pola pikir adat budayanya
pelan-pelan sudah digeser oleh pola pikir modern, perhitungan dan penentuan
hari baik ini akan terasa sangat ribet sekali, bahkan bisa jadi mengundang
pro-kontra dan perdebatan panjang. Saranku adalah *eciyeeeeeeh* menurutlah apa
kata orang tua dan serahkan urusan hitungan tanggal itu pada mereka.
Kenapa begitu? Yang merid kan kita, bukan mereka?
Yup! Itu bener banget, yang merid kita, dan mustinya kita
punya hak penuh untuk menentukan tanggal berapa kita mau merid. Karena kadang
kita yang bekerja juga mempertimbangkan kapan dan berapa lama kita bisa ambil
cuti, memperhitungkan teman-teman yang mungkin akan berhalangan hadir kalo
pelaksanaannya di hari aktif, dll.
Untuk urusan yang satu ini, cobalah berdamai dengan keadaan
dan turunkan ego sedikit saja untuk bisa mengalah. Kembalilah pada niatan awal
kita untuk menikah dan apa tujuan kita menikah. Aku memberikan alasan yang
kukira cukup rasional untuk kita bisa berdamai.
Yang pertama tentang niatan awal dan tujuan kita menikah. Buat
kita yang menganut agama Islam, tentu alasannya adalah untuk menyempurnakan
separuh dien, mencari berkah dan ridho Allah. Berdasar pada niatan ini,
pikirkanlah, apakah niatan ini akan terwujud dengan sempurna jika ridho orang
tua tidak kita kantongi lebih dulu? Bukankah untuk kita yang belum menikah,
utamanya perempuan, ridho Allah ada pada ridho orang tua? Kalo ridho mereka
saja ndak bisa kita dapetin, gimana kita bisa menuai keberkahan untuk kehidupan
pernikahan kita nanti?
Yang kedua tentang
harapan untuk bahagia. Mereka yang sudah repot-repot, pusing memikirkan tanggal
baik untuk kita, sejatinya bukan karena ego mereka sendiri, tapi lebih karena
mereka menyayangi kita. Orang jawa kuno itu punya ilmu titen. Mereka menerima
tanda-tanda kebesaran Allah dari pengalaman mereka yang diwariskan
turun-temurun. Baca ini yaa... *promosi..huahahaha...*
Dan sudah bisa dipastikan kalo sebenarnya mereka semata-mata
menginginkan yang terbaik untuk kita, orang-orang yang mereka sayangi. Mereka ingin
kita bahagia menjalani hidup berumah tangga dan mencegah hal-hal buruk yang
mungkin bisa terjadi sesuai dengan apa yang pernah mereka tau
sebelum-sebelumnya.
![]() |
source : http://asalasah.blogspot.com |
0 komentar:
Posting Komentar