8.6.11

Cinta = Pasir

Masih belum jam 6 ketika sebuah sms dari nomor tak dikenal masuk ke ponselku. Dan sederet nama yang dia sebutkan untuk memperkenalkan diri rasanya memang lebih ampuh menghilangkan kantuk daripada secangkir kopi. Eits! Tapi kita tidak akan membahas nama siapa yang tertera di sana, it’s not a big deal! Yang akan kita bahas adalah isi smsnya. Hehehe...

Setelah bersms ria beberapa kali akhirnya ketahuan kalo yang sms itu adalah tunangannya orang yang namanya disebut tadi. Jadi awalnya mbak ini sms pake nama tunangannya untuk menyelidiki siapa aku, yang notabene nomorku ini pernah dipake seorang temen ngirim sms yang ternyata salah kirim. Salah kirimnya ke nomor tunangannya mbak itu.

Dia sok kenal banget di sms, seolah dia yang berperan sebagai tunangannya itu kenal banget sama aku. Ketika sudah ketahuan kalo kita gak saling kenal, mbak ini bilang kalo dia ngira aku ini mantannya tunangannya yang mau gangguin hubungan mereka. Nah, inilah isi sms yang akan kita bahas.

Dari kata-kata yang terlontar dalam sms mbak itu, aku bisa menyimpulkan kalo dia adalah orang yang posesif, over protektif. Menurutku ada dua sebab dia bersikap begitu. Pertama, karena pasangannya suka selingkuh. Kedua, karena dia terlalu cinta dan terlalu gak percaya sama pasangannya, terlalu takut kehilangan.

Untuk alasan pertama, aku punya keyakinan, bahwa selingkuh itu hanyalah tabiat, bukan watak. Itu artinya kebiasaan atau hobi selingkuh ini bisa diubah. Pada suatu saat, ketika seorang laki-laki ataupun perempuan telah menemukan seseorang yang memang benar tercipta untuknya, dia akan bisa menjaga hatinya. Seseorang yang ketika bertemu hati menjadi nyaman dan aman. Yang ketika berjauhan, hati tak merasa khawatir akan dikhianati. Yang membuat dia berpikir bahwa bersama orang inilah dia akan menjalani kehidupan.

Ketika sudah bertemu dengan yang begini, yang harus ada adalah konsistensi. Karena ada kalanya rasa dalam hati itu memerlukan penjagaan agar dia tetap ada dan tak pernah luntur. Caranya? Bersyukurlah, nikmatilah, yakinlah. Karena yang Allah berikan untuk kita itu adalah yang terbaik. Meski sebenarnya, tanpa penjagaan yang ketat pun rasa itu akan bertumbuh dengan sendirinya. Tapi sekali lagi, untuk yang punya hobi selingkuh, penjagaan dan konsistensi itu perlu.

Untuk yang punya pasangan suka selingkuh, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah menjadi pasangan paling setia untuknya. Ingatlah apa yang membuatnya jatuh cinta dan jagalah agar itu tetap ada. Rangkaikan suasana yang nyaman dan aman dalam hubungan. Ketika dia benar mencinta, dia akan berpikir dua kali untuk menyakiti hati orang yang dengan tulus menjaga cintanya untuk dia. Karena memang sewajarnya orang, ketika dia merasa nyaman dia pasti akan selalu kembali.

Nah, yang alasan kedua ini agak serem. Pesan singkat yang aku berikan sama mbak tadi adalah bahwa cinta itu seperti pasir dalam genggaman. Kalo kita menggenggamnya terlalu longgar, kita akan mudah kehilangannya, dia bisa terbang tertiup angin atau jatuh ke bumi begitu saja. Kalo kita terlalu rapat, perlahan butir demi butir akan lolos dari genggaman kita dan kemudian mungkin bisa hilang sama sekali.

Pasir itu dianalogikan sebagai perasaan kasih sayang. Ketika kita membiarkannya, tak peduli dengan pasangan kita, bukan tidak mungkin suatu saat rasa itu akan memudar. Begitu juga ketika kita mengikatnya terlalu erat. Dia bisa saja berontak dan memilih untuk melepaskan diri. Karena pada dasarnya manusia selalu mendamba rasa nyaman. Karena pada dasarnya manusia suka kebebasan. Dan, manusia mana yang tahan dipenjara terus-terusan. Tidakkah rasa nyaman yang sebelumnya ada perlahan hilang seiring dengan terenggutnya kebebasan.

Pasangan adalah orang terdekat dengan kita. Ketika bahagia menghampiri, rasanya tawa tak sempurna jika pasangan tak bisa ikut merasakannya. Ketika sedih, dia akan menjadi tempat ternyaman untuk berkeluh kesah, untuk mecurahkan segala rasa. Begitu juga sebaliknya, ketika dia bahagia, kita juga akan merasakan bahagianya, tanpa dibagi. Ketika dia bersedih, kite berusaha menjadi orang pertama yang bisa mengerti kesedihannya, berusaha menenangkan dan meyakinkan bahwa segalanya akan baik-baik saja.

Sejujurnya aku merasa kasihan sama mbak tadi, baru juga tunangan, blom jadi suami, tapi dia menjaga pasangannya sedemikian ketat. Aku tak tahu bagaimana pasangannya, apa memang suka selingkuh atau mbak ini aja yang over. Tapi, ketika sms salah sambung aja dipermasalahkan, diselidiki sampe segitunya, i think there’s something not ok. Berlebihan sekali. Dan memang kasihan sekali. Betapa hatinya selalu galau, selalu dihantui perasaan akan dikhianati. Betapa rasa nyaman mendampingi pasangan itu tak lagi ada karena dikuasai curiga.

Aku jadi berpikir, mungkin saja itu bukan cinta, tapi rasa yang kuat untuk memiliki, hanya karena tak ingin kehilangan. Mungkin sama seperti kita memiliki sebuah barang yang sangat kita sukai, tentu kita tak ingin orang lain mengambilnya, bahkan sekedar menyentuhnya. Ah, bagaimana kalo ternyata tunangannya itu bukan jodohnya. Mungkin saja dia akan gila.

Yah, bukankah kita selalu diingatkan untuk mencintai seseorang karena Allah? Bukankah cinta sesama manusia itu sebenarnya semu dan sementara? Dan memang lebih baik kalo cinta yang sepenuhnya pada sesama manusia berlainan jenis itu hanya terberi untuk suami atau istri. :D

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates