8.6.11

Malam..

Malam,

Janganlah cepat berlalu. Aku ingin bersamamu lebih lama, merasai hening ini. Menghayati sepi dengan kekosongan hati. Menerjemahkan segala rasa dalam untaian kata. Tak sambung-menyambung, tak juga putus-putus.


Malam,

Tahukah kau? Jika bisa memilih, aku tak inginkan rasa ini ada. Namun, terkadang hati bisa berbuat sesuatu di luar batas kemampuan nalar. Kadang mereka tak sejalan, bahkan bertentangan.


Malam,

Mengertikah kau, kenapa rasa ini harus ada? Kenapa aku harus menahan sesak karenanya? Kenapa aku harus merasakannya? Aku ingin dia pergi dan tak pernah kembali. Aku ingin dia hilang dan tak berbekas. Aku benar tak menginginkannya ada. Aku benar ingin dia lenyap.


Malam,

Biarkanlah aku menangis dalam dekap heningmu. Hanya engkau yang memahami, betapa aku tak berdaya melawan rasa ini. Betapa aku harus tunduk. Menyerah kalah. Membiarkannya terbahak mengibarkan bendera kemenangan di atas egoku.


Malam,

Aku hanya berusaha mengingat inilah cara-Nya menyayangiku. Dengan membiarkan rasa ini ada. Dengan membiarkan rindu bertumpuk dan menggunung. Dengan membiarkan keyakinan ini bersarang dalam
hatiku. Bukahkah Dia adalah penulis skenario hidup terbaik?

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates