11.5.11

Ulurkan tangan-Mu, Tuhanku

Aku adalah sebatang pohon yang rapuh di tengah gurun tak berujung

Ketika hujan tak ada yang meneduhkanku hanya untuk menunggu bayangmu

Jiwa ini meratapi hidup yang bagai tanpa batas

Menangisku melawan belenggu jiwa ini

Inginku berteriak melepas segala belenggu ini

 

Ketika batangku mulai retak dan langit menertawakanku seakan aku tak berguna

Tuhan, tunjukkan jalanku, dengar jeritan hati ini

Tolong rasakan pedih ini

 

Aku sudah tak sanggup untuk menunggu hadirmu

Semua hanya fatamorgana yang tak kan ada

 

Hujan turun tanpa mendung

Begitu juga aku menangis takada sebab

 

Aku selalu aku yang begini

Hanya angin yang membawa asaku pergi

Tapi di mana engkau sekarang

Dirimu tak kan hadir walau aku berteriak, menangis

Kini aku mengais-ngais sisa hidupku, merangkak tuk pergi

Tapi semua tak ada harapan

 

Ulurkan tangan-Mu, Tuhanku

 

 

* sebuah puisi yang tercecer, dibuat sekitar akhir tahun 2005 (pwi)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates